Sejarah filsafat Yunani itu kubaca lagi (kuliah yang kuikuti dalam bahasa Jerman di Berlin pada tahun 1960-an dahulu ternyata terlalu rumit). Jadi, bagaimana bermulanya segala itu, asalnya 'sejarah idea' itu?
Thales (ahli filsafat pertama) mengatakan, "Semua hidupan berasal daripada air."
Pendapat ini segera disanggah oleh Anaximander dengan mengatakan , "Bukan daripada air tetapi daripada 'yang-tak-terhingga'."
Kemudian datang Anaximenes yang mengatakan, "Sebenarnya, hidupan berasal daripada udara atau kabus, maka bumi dan air dan api, semua itu, berasal daripada udara."
Datang pula Parmenides, menyanggah ketiga-tiga pendapat dengan mengatakan, "Jangan percaya pada indera. Tidak ada suatu benda pun berubah menjadi benda lain, kecuali kembali pada sifat asalnya."
Dan kini, datanglah Heraklitus seolah-olah 'bapa filsafat' kepada 'penghulu Minang', dan 'pendeta Tao' (para pembawa konsep tantangan-paradoks-polariti) yang dengan tegas mengatakan, "Tidak ada yang tinggal statik sesaat pun jua. Segalanya mengalir dan semuanya berubah, bagai sungai yang mengalir - berubah. Pada saat kujejakkan kakiku ke dalam sungai buat kali keduanya, bukan saja sungai, malah aku sendiri turut berubah. Lihatlah, tidak ada yang tinggal sama (kekal), tidak ada yang abadi sebenarnya, kecuali 'perubahan'."
Maka ringkasnya, hakikat 'ketidaksamaan', inilah yang kekal sama, yang menyatukan seluruh manusia dan alam semesta!
-CATATAN, halaman 93.
0 comments:
Post a Comment